Pengamalan Ar–Ra’uuf : Memperkuat Hubungan Silaturrahim Dengan Keluarga *)
Serial Literasi Asmaul Husna
- Pengertian Asmaul Husna Ar-Ra’uuf
Ar Ra’uuf dalam Asmaul Husna memiliki arti Yang Maha Pengasih. Adapun dalam bahasa Arab Klasik berarti bersikap baik hati, sabar berbelas kasih, lembut, dan berbelas kasih untuk menunjukkan kelembutan. Secara sederhana, Ar Rauf artinya memiliki makna bahwa Allah sangat berbelas kasih kepada seluruh hamba-Nya. Hal ini dapat dilihat dari beban kehidupan yang diterima oleh setiap hamba. Allah tidak akan memberikan beban kepada hamba-Nya di luar batas kemampuan.
Allah juga memberikan anugerah rahmat kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Dia memberikan rahmat kepada seluruh makhluk di bumi apalagi kepada orang-orang yang berbuat amal saleh dan bertakwa.
2. Bukti Asmaul Husna Ar-Ra’uuf
Berikut ini
merupakan bukti yang menunjukkanbahwa Allah memiliki sifatAr-Ra’uuf, yaitu;
a. Allah Swt menghidupkan Adam dan Hawa beserta hamba-hambanya dengan tujuan supaya manusia bisa saling mengenal dan melengkapi. Sesuai dengan Al-Qur’an Surah Al-Hujurat ayat 13 :
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya : “Wahai manusia, sesungguhnya
Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian,
Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang
paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.”
3. Dalil
Asmaul Husna Ar-Ra’uuf
Ada beberapa dalil yang
menjelaskan mengenai Asmaul Husna Ar-Ra’uuf. Di antaranya termaktub dalam
ayat-ayat Al-Qur'an ;
a. Surah Al Taubah Ayat
177
لَقَدْ تَّابَ اللّٰهُ عَلَى النَّبِيِّ
وَالْمُهٰجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُ فِيْ سَاعَةِ
الْعُسْرَةِ مِنْۢ بَعْدِ مَا كَادَ يَزِيْغُ قُلُوْبُ فَرِيْقٍ مِّنْهُمْ ثُمَّ
تَابَ عَلَيْهِمْۗ اِنَّهٗ بِهِمْ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ ۙ – ١١٧
Artinya: “Sungguh, Allah
telah menerima tobat Nabi, orang-orang Muhajirin dan orang-orang Ansar, yang
mengikuti Nabi pada masa-masa sulit, setelah hati segolongan dari mereka hampir
berpaling, kemudian Allah menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah Maha
Pengasih, Maha Penyayang kepada mereka.” (QS. At Taubah : 177)
Menurut tafsir Al-Muyassar/Kementrian Agama Saudi Arabia, Kandungan atau makna dari ayat ini adalah : Sungguh Allah telah memberikan taufik kepada nabiNya, Muhammad untuk kembali(inabah) dan taat kepaadNya, dan Allah telah menerima taubat kaum muhajirin yang berhijrah meninggalkan kampung halaman mereka dan keluarga besar mereka menuju negeri islam. Dan Allah menerima taubat para penolong rasulullah (kaum anshar) yang keluar bersama beliau untuk memerangi musuh-musuh pada perang tabuk di musim yang sangat panas dan kekurangan perbekalan dan tunggangan. Sesungguhnya Allah telah menerima taubat mereka semua setelah sebagian hati mereka hampir-hampir melenceng dari kebenaran, lebih cenderung kepada santai dan berleha-leha. Akan tetapi Allah meneguhkan mereka dan menguatkan mereka, serta menerima taubat mereka, sesungguhnya Dia banyak sekali kasih sayangNya kepada mereka baik di dunia dan di akhirat. Dan diantara bentuk rahmatNya kepada mereka, adalah Dia melimpahkan karunia kepada mereka untuk bertaubat dan menerimanya dari mereka dan meneguhkan mereka di atasnya.
b. Surah Al Hadid Ayat 9
هُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ عَلٰى
عَبْدِهٖٓ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍ لِّيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ
وَاِنَّ اللّٰهَ بِكُمْ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ – ٩
Artinya: “Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang (Al-Qur’an)
kepada hamba-Nya (Muhammad) untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada
cahaya. Dan sungguh, terhadap kamu Allah Maha Penyantun, Maha Penyayang.” (QS. Al
Hadid : 9)
Menurut tafsir Al-Muyassar/Kementrian Agama Saudi Arabia, makna/kandungan dari ayat ini adalah : Dia-lah Yang menurunkan kepada hambaNya, Muhammad, ayat-ayat yang terperinci dan jelas yaitu al-Quran, untuk mengeluarkan kalian dari kegelapan kekufuran menuju cahaya iman, sesungguhnya Allah, dengan mengeluarkan kalian dari kegelapan menuju cahaya, benar-benar merahmati kalian dengan rahmat yang luas di dunia dan akhirat, lalu Allah akan membalas kalian dengan balasan yang paling baik.
c. Surah Al Baqarah Ayat
207
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّشْرِيْ
نَفْسَهُ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ رَءُوْفٌۢ بِالْعِبَادِ
Artinya: “Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Baqarah : 207).
Menurut tafsir Al-Muyassar/Kementrian Agama Saudi Arabia, makna/kandungan dari ayat ini adalah : Dan sebagian manusia ada orang yang rela menjual dirinya guna menggapai ridho Allah terhadap dirinya, dengan berjihad di jalannya dan komitmen dengan ketaatan kepada Nya. Dan Allah itu maha penyayang terhadap hamba-hamba Nya, dan meliputi hamba-hamba Nya yang beriman dengan rahmat yang amat luas di dunia dan akhirat mereka, lalu dia memberi balasan bagi mereka, dengan balasan terbaik.
d. Surah At Taubah Ayat 128
لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ
اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ
بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: “Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. At Taubah : 128).
Menurut tafsir Al-Muyassar/Kementrian Agama Saudi Arabia, makna/kandungan dari ayat ini adalah : Sungguh telah datang kepada kalian wahai kaum mukminin, seorang rasul dari kaum kalian sendiri, yang merasa berat atas dirinya dengan apa yang kalian alami berupa keburukan dan kesulitan, amat antusias terhadap keimanan kalian dan kebaikan keadaan kalian. Dan dia kepada kaum muslimin banyak kasih dan sayang.
4. Perilaku Mengamalkan Asmaul Husna Ar-Ra’uuf
Perilaku orang yang
meneladani Asmaul Husna Ar-Ra’uuf adalah sebagai berikut :
- Saling kasih-mengasihi antar sesama makhluk Allah Swt.
- Pandai-pandai
mensyukuri nikmat dan karunia Allah yang diterima dengan cara memanfaatkan
nikmat tersebut sesuai petunjuk Islam.
- Selalu
menjalani hubungan silaturrahim dengan keluarga dan sesama muslim.
- Tidak
mencurahkan kasih sayang kepada musuh-musuh Allah.
- Tidak saling iri hati kepada sesama manusia.
5.
Contoh Fenomena Asmaul Husna Ar-Ra’uuf
Contoh keluarga Presiden
Joko Widodo berikut ini merupakan fenomena (fakta kejadian) yang mencerminkan
meneladani al-Ra’uuf;
Gambar diatas menunjukan kuatnya hubungan silaturrahim Presiden kita yaitu Bapak Joko Widodo bersama keluarga di Kebun Raya Bogor, Sabtu (8/12/2018) pagi. Jokowi sekeluarga keluar dari kediamannya di Bayu Rini, Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, sekitar pukul 09.00 WIB. Presiden ditemani Ibu Negara Iriana, beserta anak, menantu, dan cucunya. Mereka kompak mengenakan baju olahraga santai, celana training dan sneakers. Ada anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka beserta istri Selvi Ananda, dan putra mereka, Jan Ethes Sri Narendra. Ikut pula putri Jokowi, Kahiyang Ayu bersama suami Bobby Nasution, dan putri mereka, Sedah Mirah Nasution. Kedua gambar diatas menunjukkan adanya hubungan silaturrahim dengan keluarga maupun dengan sesama muslim. Sikap menjalin hubungan silaturrahim dengan kelurga dan atau sesama muslim diatas, merupakan wuduj meneladani sifat Allah Ar-Ra’uuf yang artinya Maha Pengasih.
Oleh : Kyla Ihfada
Maureen Akilah (Kelas 7-K / Akselerasi)
Komentar
Posting Komentar