Ketangguhan Cinta Alina *)

 Serial Resensi Novel


Gambar : Cover Novel Hari Suheta
Sinopsis:

Novel karya Khilma Anis ini menceritakan perempuan tangguh yang menahan semua derita yg dialaminya. Ia bernama Alina Suhita, nama Suhita diberikan kepadanya agar ia menjadi seperti Dewi Suhita, perempuan tangguh yang pernah memimpin kerajaan Majapahit. Didalam penderitaannya Alina sering kali menangis disetiap malamnya. Air yang terjun dari matanya disebabkan  oleh ikatan suci yang membuatnya menderita, ia dijodohkan oleh anak seorang kyai bernama Abu Rayhan Al-Birruni. Ia putra semata wayang dari Kiai dan Nyai Hanan. Perjodohan mereka berdua memanglah sudah di tetapkan sejak mereka masih muda. Gus Birru menyetujui perjodohan ini karena orang tuanya yang meminta ia untuk menerima Alina sebagai calon istrinya dan karena ia juga tahu bahwa yang dapat mengurus pondok Al-Anwar hanyalah Alina.
Gus Birru dan Alina sudah terikat oleh ikatan pernikahan selama 7 bulan, mereka memang tinggal 1 kamar, tetapi pisah ranjang dan sikap dingin yg diberikan Gus Birru membuat penderitaan yang dirasakan oleh Alina. Yang lebih membuat Alina menderita adalah Rengganis, masa lalu gus Birru yang masih terhubung ikatan pekerjaan dan membuat kedekatan mereka semakin rapat. Alina tetap teguh pendiriannya untuk mempertahankan pernikahannya dengan gus Birru, Alina hanya bisa diam menunggu kapan Birru bisa menerimanya sebagai istrinya. Alina selalu berfikir bahwa birru selalu saja memikirkan Rengganis dan tidak akan pernah mempedulikan dirinya. Alina juga selalu menyimpan segala penderitaannya sendiri.
Gus Birru akan terus berusaha untuk menerima Alina dan melupakan Rengganis. Dengan kepergian Rengganis yg akan sekolah ke belanda akan mempermudah Birru untuk menerima Alina sebagai istrinya. Novel ini berakhir happy ending, Alina dan Birru saling mencintai satu sama lain.
 
Kelebihan:
  1. Novel ini tidak ada tokoh Antagonis, semuanya berperan Protagonis.
  2. Sering menggunakan bahasa sehari-hari yang enak di pahami
  3. Cerita ini cocok untuk para remaja, dan menariknya terdapat unsur cerita tokoh pewayangan.
 Kekurangan:
  1. Novel ini terlalu banyak sejarah jawanya dan alurnya agak ruwet jadi agak susah untuk memahaminya.
  2. Sebagain dialog menggunakan bahasa Jawa yang mungkin sulit dipahami bagi orang awam yang tidak tahu bahasa Jawa. 

*) Peresensi : Ziyadah Amelia Ramadhani (Kelas 8H)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meneladani Al Ghaniyy dengan semangat berbagi terhadap sesama dan memanfaatkan karunia untuk taat kepada Allah SWT *)

Pengamalan Ar–Ra’uuf : Memperkuat Hubungan Silaturrahim Dengan Keluarga *)

Peran Dan Manfaat Air Dalam Perspektif Al Qur'an Dan Ilmu Sains *)