Si Simpai Keramat *)

 Serial Resensi Novel

Gambar : Cover Novel Sang Pemimpi

 Sinopsis Buku


Novel berjudul Para Pemimpi adalah karya dari Andrea Hirata yang merupakan novel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi. Yang mengisahkan 3 orang remaja yang bernama Ikal, Arai, dan Jimbron. Mereka adalah pemimpi-pemimpi yang berjuang untuk meraih mimpinya.


Jimbron adalah sahabat Ikal dan Arai yang kerap dipanggil Bron. Ia sangat terobsesi dengan kuda. Ia bahkan tahu tentang selak beluk mengenai kuda. Bron selalu bercerita tentang kuda kepada temanya, tidak terkecuali Ikal. Yang seringkali membuat Ikal kesal akan cerita yang membosankan itu.


Kemudian Arai adalah anak yang tabah dalam menghadapi hidupnya. Awalnya ia hidup di pulau tebu. Pada saat dia kelas 1 SD, baru 6 tahun umurnya, ia sudah ditinggal ibunya yang meninggal ketika melahirkan adiknya. Dan ketika umur 10 tahun dan baru saja menyelesaikan SD nya, disaat itu ayahnya juga meninggal, jadilah Arai sebatang kara. Orang melayu menjulukinya Simpai Keramat, yakni orang terakhir yang tersisa dari suatu golongan.


Ikal yakni tokoh utama dalam novel ini, ia berlatar belakangkan dari keluarga miskin yang dimana ayahnya berkerja sebagai kuli tambang timah. Ikal memiliki saudara jauh yang tinggal di Kampung Ketumbi yakni yang tidak lain Arai. Ia mendapat kabar bahwa saudara jauh yang bahkan ia tidak ketahui harus diselamatkan karena sekarang Arai telah menjadi yatim piatu.

 

Kelebihan Buku

  1. Memiliki pesan moral yang sangat mendalam. Yakni berani dalam bermimpi dan berjuang untuk meraihnya. Mimpi, harapan, kerja keras, dan doa yang berjalan beriringan akan menemui hasil yang sepadan pula.
  2. Tedapat juga tokoh-tokoh yang inspiratif, seperti Arai yang selalu menumbuhkan mimpi-mimpi, Ikal yang setia terhadap sahabatnya, Jimbron yang penuh perhatian, Pak Julian Balia seorang guru inspiratif yang selalu memberi motivasi-motivasi kepada para muridnya, dan masih banyak lagi.

Kekurangan Buku

  1. Urutan cerita terkadang tidak tersusun cukup rapi, sehingga membuat pembaca bingung dengan alur ceritanya.
  2. Masalah atau konflik dalam cerita terkadang kurang tajam. Disaat di tengah-tengah cerita Arai sempat berhenti bermimpi karena berbagai alasan. Tetapi ketika Arai menyadarkan dirinya dan akhirnya Ikal kembali meneruskan mimpi-mimpinya.

Penulis Resensi : Ahmas Syahid Firdaus (Kelas IX-A)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meneladani Al Ghaniyy dengan semangat berbagi terhadap sesama dan memanfaatkan karunia untuk taat kepada Allah SWT *)

Pengamalan Ar–Ra’uuf : Memperkuat Hubungan Silaturrahim Dengan Keluarga *)

Peran Dan Manfaat Air Dalam Perspektif Al Qur'an Dan Ilmu Sains *)