Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

Meneladani Al Qayyum Dengan Mengandalkan Kemandirian, Beristiqamah dan Menaruh Perhatian Kepada Orang Lain *)

Gambar
 Serial Literasi Asmaul Husna 1.    Pengertian Al Qayyum Salah satu Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah SWT adalah Al Qayyum. Asmaul Husna Al Qayyum memiliki arti, yaitu Yang Maha Mandiri atau Maha Berdiri Sendiri. Akar kata Al Qayyum dalam bahasa Arab Klasik memiliki beberapa arti lain seperti berdiri, bangkit, naik, meninggi untuk memulai, memulai, tiba melalui bangkit, ditetapkan terus berjalan, berada didirikan , dibangun melakukan, melaksanakan, mengelola menjadikannya benar, lurus, akurat, tepat membenarkan, dan meluruskan. Asmaul Husna Al Qayyum secara sederhana memiliki makna bahwa Allah SWT merupakan satu-satunya Dzat yang berdiri sendiri tidak membutuhkan bantuan dari siapa pun dalam menciptakan maupun mengatur seluruh dunia. Sebagaimana dalam firman Allah SWT. dalam Q.S Ali 'Imran ayat 1-2, Artinya:" Alif laam miin. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya." Dalam surat tersebut

Pengamalan Ar–Ra’uuf : Memperkuat Hubungan Silaturrahim Dengan Keluarga *)

Gambar
 Serial Literasi Asmaul Husna Pengertian Asmaul Husna Ar-Ra’uuf Ar Ra’uuf dalam Asmaul Husna memiliki arti Yang Maha Pengasih. Adapun dalam bahasa Arab Klasik berarti bersikap baik hati, sabar berbelas kasih, lembut, dan berbelas kasih untuk menunjukkan kelembutan.  Secara sederhana, Ar Rauf artinya memiliki makna bahwa Allah sangat berbelas kasih kepada seluruh hamba-Nya. Hal ini dapat dilihat dari beban kehidupan yang diterima oleh setiap hamba. Allah tidak akan memberikan beban kepada hamba-Nya di luar batas kemampuan.  Allah juga memberikan anugerah rahmat kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Dia memberikan rahmat kepada seluruh makhluk di bumi apalagi kepada orang-orang yang berbuat amal saleh dan bertakwa. 2.  Bukti Asmaul Husna Ar-Ra’uuf Berikut ini merupakan bukti yang menunjukkanbahwa Allah memiliki sifatAr-Ra’uuf, yaitu; a.    Allah Swt   menghidupkan Adam dan Hawa beserta hamba-hambanya dengan tujuan supaya manusia bisa saling mengenal dan melengkapi. Sesuai den

Menebar Cinta Kasih Kepada Sesama Makhluk dan Menjalin Silaturahmi kepada Sesama Muslim Sebagai Wujud Meneladani Ar-Ra'uuf *)

Gambar
Serial Literasi Asmaul Husna 1. Pengertian Asmaul Husna Ar-Ra’uuf Ar-Ra'uuf  dalam Asmaul Husna memiliki arti “ Yang Maha Pengasih ” . Dalam bahasa Arab Klasik berarti bersikap baik hati, sabar berbelas kasih, lembut, dan berbelas kasih untuk menunjukkan kelembutan. Ar-Ra'uuf juga berarti "Maha Penyantun". Maksudnya, Allah adalah Dzat yang mengasihi seluruh makhluk yang selalu mengingat-Nya. Ar-Ra'uuf juga dapat diartikan sebagai "Maha Pemberi". Dalam hal ini, apa yang Allah berikan kepada hambanya akan menjadi milik sang hamba. Secara sederhana, Ar Ra'uuf artinya memiliki makna bahwa Allah sangat berbelas kasih kepada seluruh hamba-Nya. Hal ini dapat dilihat dari beban kehidupan yang diterima oleh setiap hamba. Allah tidak akan memberikan beban kepada hamba-Nya di luar batas kemampuan. Allah juga memberikan anugerah rahmat kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Dia memberikan rahmat kepada seluruh makhluk di bumi apalagi kepada orang-orang yang

Meneladani Al Ghaniyy dengan semangat berbagi terhadap sesama dan memanfaatkan karunia untuk taat kepada Allah SWT *)

Gambar
 Serial Literasi Asmaul Husna Pengertian  Al Ghaniyy   Asmaul Husna Al Ghaniyy adalah salah satu dari 99 nama baik Allah SWT.  Secara bahasa, Al Ghaniy berarti berkecukupan, baik menyangkut materi ataupun yang lainnya. Allah Al Ghaniy artinya Allah Maha Kaya. Dia tidak membutuhkan bantuan apapun dan dari siapa pun. Dengan meyakini Asmaul Husna Al Ghaniy, seorang muslim percaya bahwa Allah SWT tidak membutuhkan apapun dan siapapun, karena Dia Maha Memiliki Segalanya. Dikutip dari buku Syarah Asma'ul Husna karya Sa'id bin 'Ali bin Wahf al-Qahthani, arti Asmaul Husna Al Ghaniy adalah Allah SWT Mahakaya.  Kekayaan-Nya sempurna dan tidak memiliki kekurangan sedikitpun, Allah SWT memiliki kekayaan yang luas, di antaranya yakni perbendaharaan langit, bumi, dan rahmat ada di tangan-Nya, serta kemurahan-Nya terus berlanjut dalam setiap waktu dan keadaan.  Seandainya seluruh umat manusia dikaruniai kekayaan, maka semua itu tak ada artinya bila dibandingkan dengan milik Allah SW